Apa yang akan kamu
lakukan jika memiliki waktu luang selama 10 hari?. Sebenarnya itu adalah
pertanyaan untuk diri saya sendiri yang kebetulan memang sedang memilki waktu
luang selama 10 hari di pertengahan bulan November 2019 ini. Kemudian
memperimbangkan di bulan November adalah bulan yang sudah memasuki musim hujan,
kemudian saya putuskan untuk beristirahat di rumah sembari melanjutkan membaca
e-book yang sedang saya baca dan menonton film-film di laptop yang belum sempat
ditonton.
Saya kemudian
berpikir, selain aktivitas tersebut ada baiknya sesekali keluar rumah dan
kemudian saya putuskan untuk mencoba MRT (Mass
Rapid Transit) Jakarta yang kebetulan memang saya belum pernah mencoba
sebelumnya. Saya putuskan untuk naik dari wilayah Sudirman sampai ke Plaza Blok
M pada tanggal 18 November 2019.
Naik MRT bisa
menggunakan kartu e-money, flazz, dsb yang biasa digunakan untuk pembayaran
commuter line, namun kalu untuk kartu atau tiket yang khusus untuk commuter
line seperti tiket pulang-pergi itu tidak bisa berlaku untuk MRT.
Kesan yang saya
rasakan saat memasuki stasiun MRT menuruni tangga ke bawah dan disambut ruangan
yang luas setelahnya dan ada gerai-gerai modern yang menjual roti, pretzel,
kopi, dan macam-macam barang membuat saya sesaat serasa seperti berada di luar negeri
atau setidaknya masuk ke dalam film (luar negeri seperti Hollywood) karena biasanya kan saya hanya melihat melalui film hehe.
|
Pintu Masuk MRT Jakarta Stasiun Dukuh Atas BNI (sumber : dokumentasi pribadi) |
|
Tangga turun manual dan eskalator naik MRT Jakarta (sumber : dokumentasi pribadi) |
|
Stasiun Blok M (sumber : dokumentasi pribadi) |
Kemudian saya
mendengar suara yang terdengar seperti hujan lebat yang tiba-tiba datang, namun ternyata saya salah, karena suara tersebut adalah suara kereta yang sedang saya
tunggu telah tiba. MRT berbeda dengan commuter line, MRT memiliki pintu pelapis
di bagian luar sebagi pengaman jadi tidak ada batas garis kuning di lantai
untuk membatasi jarak dengan kereta yang sedang tiba. Wow high tech!.
|
Kedatangan kereta di Stasiun Dukuh Atas BNI (sumber : dokumentasi pribadi) |
|
Pintu Pembatas Stasiun Blok M (sumber : dokumentasi pribadi) |
Akhirnya saya pun menaiki kereta dan disambut dengan
udara sejuk dari pendingin ruangan,setahu saya kalua di Prancis MRT di sana
belum ada pendingin udaranya loh, please correct me if I’m wrong. Saya
perhatikan banyak penumpang yang asyik memandangi ke berbagai arah saat di
dalam kereta, ada juga yang asyik berfoto bersama teman-temannya. Hal tersebut
membuat saya menduga bahwa saat itu banyak penumpang baru seperti saya yang
baru mencoba MRT Jakarta setelah bias dibilang sudah cukup lama setelah lama
resmi dioperasikan.
|
Kursi penumpang MRT Jakarta (sumber : dokumentasi pribadi) |
|
Tangga menuju bagian luar Stasiun Blok M (sumber : dokumentasi pribadi) |
Setelah mencoba MRT Jakarta, saya memiliki kesimpulan
bahwa yang saya rasakan adalah kereta MRT lebih cepat jika dibandingkan dengan
commuter line, kereta MRT juga sangat nyaman saya rasakan dan dengan adanya MRT
Jakarta saya sangat senang karena banyak tempat dapat dijangkau dengan lebih
efisien.
Semoga para pengguna MRT
Jakarta baik yang dari Jakarta maupun dari luar Jakarta, dapat menjaga
ketertiban dan kebersihan fasilitas MRT Jakarta karena bagaiamanapun akan
sayang sekali tentunya bila keberadaan transportasi kota secanggih MRT Jakarta
hanya kita gunakan tanpa adanya rasa memiliki bersama.
|
Kereta tiba di Stasiun Blok M (sumber : dokumentasi pribadi) |
|
Petugas kebersihan MRT Jakarta yang sigap bertugas (sumber : dokumentasi pribadi) |
- Raster Affandi -
Comments
Post a Comment